29 Januari 2013 | 07:18
29 Januari 1995: Tragedi Berdarah Jelang Genoa vs Milan
Menurut sejumlah berita, Spagnolo sedang berada dalam perjalanannya ke stadion Genoa, Luigi Ferraris kala dia dan sejumlah suporter Genoa diserang oleh sekitar 20 orang oknum ultras Milan yang datang ke laga itu dengan menyamar dan terpisah dari rombongan suporter I Rossoneri lainnya.
Penyerangan itu akhirnya berbuah kericuhan yang cukup besar. Polisi pun sampai harus menggunakan gas air mata untuk meredakan kericuhan tersebut. Sementara, Spagnolo yang mendapat luka tusuk menjadi satu dari tujuh orang yang dikirim ke rumah sakit.
Ketika kabar ini sampai ke telinga kedua tim saat jeda babak. Pasalnya, suporter Genoa di dalam stadion yang mendengar kabar penusukan tersebut meneriakkan, "Pembunuh! Pembunuh!" Kedua tim akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan yang masih tanpa gol tersebut. Kapten Genoa kala itu, Vincenzo Torrente dan kapten Milan, Franco Baresi, masing-masing membacakan penangguhan laga dan meminta suporter meninggalkan stadion dengan tenang.
Sementara, polisi memutuskan untuk menahan suporter Milan tetap berada di dalam stadion selama beberapa jam selanjutnya setelah insiden penusukan tersebut. Hal ini guna menjaga keselamatan nyawa mereka.
Otoritas Italia juga kemudian membatalkan semua even olahraga untuk akhir pekan selanjutnya. Di sisi lain, insiden ini menyebabkan isu sensitif antara Genoa dan Milan yang melarang kedatangan fans tandang dalam setiap pertandingan antara keduanya hingga 2010.
Saksi mata sendiri berhasil mengidentifikasi pelaku penusukan. Dia adalah seorang remaja berusia 19 tahun bernama Simone Barbaglia yang berprofesi sebagai tukang kebun magang. Sang pelaku merupakan anggota kelompok ultras Milan yang tidak resmi bernama “The Barbour Ones”, yang memang selalu membawa senjata berbilah ke pertandingan-pertandi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar